Aku baru menyadari aku salah bicara.Kalau informasi biasa, aku bisa cari alasan karena bagaimanapun juga ada perjanjian pranikah. Namun, Keluarga Wijaya dan Tanadi memperebutkan sebuah tanah adalah rahasia besar, tidak mungkin tahu dari rumor. Untuk sesaat, aku tidak tahu harus berkata apa.Melihat aku kesusahan menjawab, dia berkata dengan nada minta maaf, "Maaf, aku nggak seharusnya mencari tahu hal seperti ini."Semakin dia berkata seperti itu, aku semakin merasa bersalah. Setelah ragu-ragu sejenak, aku berkata, "Maaf, Dokter Rian, aku nggak bisa bilang.""Aku mengerti." Rian tersenyum lalu berkata menenangkan, "Aku percaya dengan kebaikan Dokter Raisa, juga percaya keadilan berada di pihak kita!"Setelah itu, dia mengulurkan telapak tangannya, mengajakku tos.Melihat tangannya yang tergantung di udara, lalu melihat ekspresi semangat Rian, aku tiba-tiba merasa penuh harapan. Aku pun mengulurkan tangan dan tos dengannya.Setelah berpisah dengan Rian, aku pulang ke rumahku. Namun, ba
Baca selengkapnya