Peter tiba di klinik Philip, segera keluar dari mobil dan membukakan pintu penumpang untuk Merry. Dia menggenggam tangan gadis itu dengan lembut dan menuntunnya masuk."Philip, kami datang. Tolong periksa Angela," ujar Peter."Peter, Angela. Masuk, masuk," sahut Philip, memberi isyarat ke arah meja periksa. "Peter, bantu dia naik. Kita perlu periksa kondisimu, Angela."Merry, yang kini dikenal sebagai Angela, memahami bahwa Philip memanggilnya dengan nama itu karena perjanjian bersama Peter. Nama itu menyentuh perasaannya dan sebelum sempat menahan, air matanya mulai mengalir. Peter menariknya ke dalam pelukan hangat, tetapi aroma parfum lelaki itu justru membuat tangisnya kian pecah, mengingatkan kembali pada semua yang telah terjadi."Apa yang terjadi, Sayang? Tenanglah dulu supaya Philip bisa periksa kamu. Aku khawatir sama luka di kepalamu," bisik Peter lembut.Merry berusaha mengatur napasnya, menyeka air mata dengan kedua tangannya. "Maaf .... Aku nggak bermaksud merepotkan. Aku
Baca selengkapnya