Catherine berjalan cepat, bertekad untuk menyusul Merry. Dia tidak percaya Maxim berani menentangnya kali ini. Sementara itu, Maxim tetap duduk di meja, berpikir bahwa neneknya tidak akan benar-benar melakukan apa-apa soal Merry. Namun, jika memang itu terjadi, mungkin justru menjadi kelegaan. Rumahnya akhirnya akan kembali seperti semula.'Nenek, Nenek memintaku membayar tagihan, padahal Nenek bahkan nggak memesan apa pun,' pikirnya sambil tersenyum sinis.Dalam perjalanannya menuju Merry, Catherine mengeluarkan ponsel dan menelepon Peter. "Halo, Peter, sayangku! Aku butuh bantuan ....""Nenek, apa lagi kali ini? Dari nada bicara Nenek, aku tahu pasti Nenek mau aku melakukan sesuatu. Rasanya seperti Nenek ingin aku menyingkirkan seseorang," balas Peter, suaranya terdengar sarkastik."Dasar anak nakal! Begitukah caramu menyapa nenekmu?""Ups, maaf! Halo, nenekku yang cantik!""Nah, begitu dong!""Oke, sekarang bantuan apa yang Nenek butuhkan?""Oh, ya! Nenek butuh tempat tinggal.""Nen
Read more