Kemudian, aku pergi ke rumah sakit untuk melakukan operasi aborsi. Seandainya aku melahirkan anak ini, dia tidak akan memiliki keluarga yang utuh. Perbuatanku sama saja dengan tidak bertanggung jawab kepadanya. Jadi, memilih untuk tidak melahirkan adalah pilihan terbaik.Namun, aku tidak menyangka akan bertemu Jovin dan Selena di rumah sakit. Mereka baru saja keluar dari klinik kebidanan dan kandungan.Jovin merangkul Selena dengan bersenda gurau. Mereka berdua kelihatannya sangat mesra.Hanya saja, saat melihatku, Jovin segera melepaskan Selena, lalu menjelaskan kepadaku, “Aku temani Selena untuk melakukan pemeriksaan kandungan. Lina, kamu tahu sendiri, suaminya sudah meninggal. Dia seorang diri ….”“Emm, aku tahu. Suamiku, kamu jaga dia dengan baik. Dia sendirian cukup kasihan,” ucapku dengan tersenyum.Jovin pun membalas dengan tersenyum, “Lina, kamu memang baik hati. Aku nggak salah dalam memilih istri. Nanti malam kamu pulang ke rumah, biar aku masak buat kamu.”Ketika kepikiran d
Magbasa pa