Pagi itu, langit tampak kelabu seolah turut mencerminkan suasana hati Jenn yang begitu sedih. Jenn telah tiba di gedung perkantoran milik keluarga Bellagio dari balik jendela, tangannya gemetar ringan di pangkuan. Ia menarik napas panjang, mencoba untuk menenangkan diri. Ken, yang duduk di sebelahnya, menoleh dan berkata dengan pelan, “Kalau anda merasa gugup, itu wajar. Tapi ingat, anda tidak sedang sendirian. Saya akan di samping anda sepanjang waktu.” Jenn mengangguk pelan. “Terima kasih, sekertaris Ken…” Begitu pintu mobil itu pun terbuka, beberapa staf langsung menyambut mereka dengan sikap sopan, meski sorot mata mereka tidak bisa menyembunyikan rasa heran, kaget, dan ragu. Bisik-bisik mulai mulai terdengar di sepanjang koridor ketika Jenn berjalan melewati mereka dengan langkah hati-hati. Itu bukan tatapan penuh hormat seperti yang biasa diterima Javier, tapi lebih seperti tatapan menilai, mempertan
Last Updated : 2025-11-11 Read more