"Ini kunci kamarnya," Liam mengangkat sebuah gantungan kayu bertulis angka 101. "Kamar pengantin, view langsung ke pantai. Untuk Aba sama Umi."H Darman mengangkat alis, menatap Bu Aisyah yang tersenyum malu. "Ah, Liam… ini kan berlebihan. Kita udah tua, masaka iya memakai kamar pengantin. Yang benar saja kamu ini. Liburan di tempat seperti ini juga masih baru buat kami, jadi jangan yang berlebihan."Liam tersenyum. "Biar ganti suasana, Ba. Ngak mikirin harga gabah terus."Semua terkekeh."Lagian, Ba, berlebihan apanya? Aba masih 51, Umi baru 46. Masih cocok bulan madu lagi," Hanafi menepuk bahu ayahnya sambil terkekeh. "Siapa tahu pulang dari sini, aku sama Nabil punya adik baru. Kalua ceewk kan Aba sama Ummi suka ya?""Dasar nggak sopan!" Jitakan mendarat di kepala Hanafi, membuat semua tergelak.Chandra yang sudah memegang kunci nomor 102 menimpali, "Kalau begitu, Mami sama Papi juga bulan madu, dong." Ia melirik Neina yang malah nyengir."Kenapa tidak?" jawab Neina santai. "Anggap
Last Updated : 2025-08-10 Read more