Gienka yang semula berani menghadapi Brams, tiba-tiba keberanian itu hilang tanpa jejak. Sekujur tubuhnya meremang, saat netranya bertatapan dengan Brams. Belum lama mata itu menatapnya dengan sendu, tapi kenapa berubah dengan tatapan yang mengerikan?Gienka tidak pernah sekalipun melihat Brams yang seperti ini. Apa kesabaran laki-laki itu mulai habis? "Se-serahin kunci itu, atau gue teriak," ujarnya sedikit gagu. Brams melangkah mendekati Gienka yang kini berada di dekat pintu. Kunci yang semula dipegang ia masukkan ke dalam saku celana. Ia sekali lagi menyeringai, dan membuat Gienka mengeluarkan keringat dingin. "Silahkan kalo lo mau teriak, gue yakin nggak ada yang bisa tolongin lo," ucapnya seraya menangkup wajah Gienka, tapi langsung di tepis dengan kasar oleh gadis itu. "Lo mau ngapain? Nggak usah macam-macam atau lo mau gue laporin ke polisi?" cicit Gienka. Ia bergerak gelisah, tubuhnya semakin tersudut pada pintu. Se
Huling Na-update : 2025-06-16 Magbasa pa