Jaydan adalah seorang captain pilot termuda di maskapainya. Memiliki paras yang tampan, pekerjaan yang mapan serta harta yang melimpah, sehingga di kelilingi banyak wanita. Jaydan dikenal sebagai buaya udara, hal ini karena puluhan pramugari berbaris rapi di list daftar mantannya. Suatu hari, tanpa sengaja Jaydan dipertemukan dengan Gienka yang mampu membuat dunianya jungkir balik karena pandangan pertama. Beberapa kali keduanya dipertemukan, membuat Jaydan berpikir konyol jika keduanya bertemu untuk ke 3 kali, maka gadis itu adalah jodoh yang ditakdirkan Tuhan untuknya. Jaydan yang biasanya dikejar oleh wanita, mau tak mau harus berjuang mengejar Gienka. Bisakah Jaydan mendapatkan hatinya?
Lihat lebih banyakJaydan Y.M Gue Jay, Jaydan Lo pramudina bukan? Pramudina |Jay siapa? Gw nggak kenal! |Iyes, |Dapat kontak gw dari siapa? Jaydan Y.M Lo sendiri yang kasih kartu nama di Bandara Pramudina |Hah? Kapan?! |Emang lo pernah ketemu gw? Jaydan Y. M Siang tadi lo numpahin minuman ke jaket gue Sayang sekali padahal jaket itu baru gue beli beberapa hari yang lalu| Pramudina |Wait, ada kesalapahaman. |Kayaknya yg lo temuin tadi itu temen gw. Btw, gw udah ada di bali dari kemarin. Dia salah ambil kartu nama. |Gienka bilang ntar bakal ganti jaketnya. Jaydan tersenyum ketika membaca pesan terakhir dari seseorang. Benarkan dia tak pernah salah mengenali seseorang? Ternyata gadis yang nggak sengaja ia lihat di pesta pernikahan Lucas adalah gadis yang sama ia temui di Bandara. Oh, siapa tadi nama gadis itu? Gienka. Jaydan mengangguk-anggukan kepalanya, lalu memandang ke luar jendela kamar hotel tempat ia menginap. Meneguk minuman kaleng hingga tandas, "Nama y
Gienka pergi dengan langkah tergesa-gesa menuju teras ballroom, ia ingin menghirup udara segar menghilangkan amarah yang hampir saja meledak. Beruntung di sekitar meja bar tadi sepi. Sehingga tidak akan ada orang yang mengetahui kalo dirinya terlibat pertengkaran kecil.Gienka bersandar pada besi pembatas, kedua tangannya terkepal kuat ketika harus mengingat masalah itu. Mengingat banyak komentar negatif yang ia dapatkan, di berbagai media sosial dan channel youtubenya.Gienka menghirup udara dalam-dalam dan menghembuskannya pelan. Perempuan itu melakukannya berulang kali hingga di rasa lebih tenang. Atensinya terganggu ketika seseorang tidak dikenal tiba-tiba saja bergabung dan berada di sampingnya."Lo masih ingat sama gue?"Suara lembut laki-laki itu berhasil membuat Gienka menoleh. Gienka menaikkan sebelah alisnya, memasang wajah bingung. Lalu, menggeleng pelan sambil memastikan ia memang tidak pernah bertemu dengan laki-laki yang sialnya sangat tampan. Siapa lagi sih?"Astaga, a
Gienka, baru saja memasuki area ballroom, mencari seseorang yang dikenalnya di kerumunan para tamu undangan. Gadis itu berpenampilan sangat cantik dan berbeda dengan yang lain.Gienka memilih gaun yang bernuansa gelap dengan corak bunga putih kecil-kecil. Rambutnya yang pirang ia ikat rapi ke belakang dengan aksen japit rambut berkilauan. Tampilan yang cukup sederhana namun tetap terlihat anggun. Dengan riasan make up yang minimalis sesuai dengan pesta dan lipstik peach andalannya.Gienka berjalan dengan hati-hati mencoba menemukan Dina di pesta ini. Padahal gadis itu sudah menyuruh Dina untuk menunggunya di bride room yang menjadi tempat Laras bersiap.Namun, saat Gienka membuka pintu ruangan itu hanya diisikan orang yang tidak ia kenal sedang merapikan barang, sepertinya orang-orang wardrobe. Gienka tersenyum kikuk kemudian ia menutup ruang itu kembali dan langsung menuju tempat acara.Ia sudah menghubungi Dina menanyakan keberadaan sahabat sekaligus managernya itu, tetapi tetap saj
Ruangan ballroom yang tadinya sepi, malam ini menjadi pesta resepsi pernikahan yang ramai. Seluruh meja telah dipenuhi tamu undangan. Berbagai makanan dan minuman disajikan siap untuk memanjakan lidah para tamu yang datang. Acara seperti ini, selain untuk memberikan selamat pada mempelai, tentu sebagai ajang untuk bertemu dengan kerabat jauh dan reuni bersama teman-teman. Benarkan?Ditengah-tengah kepadatan acara itu, sekelompok laki-laki yang berjalan beriringan berhasil menghipnotis mata para undangan. Ketiganya berjalan bak supermodel papan atas yang sedang catwalk, menyuguhkan ketampanan dan pesonanya masing-masing dibalut dengan celana kain dan jas dari brand ternama. Para wanita sampai enggan untuk berkedip, agar tak tertinggal setiap sekon dari pergerakan ketiga laki-laki itu. Sebagian dari mereka menatap lapar, seolah objek di depannya adalah mangsa yang siap untuk diterkam. Ada lagi wanita yang melirik, curi-curi pandang, padahal di sampingnya sudah ada pacar bahkan suami.
Nuansa putih dan hitam menghiasi salah satu ballroom ternama di Bali. Seorang perempuan yang baru saja tiba sambil menyeret koper itu memandang takjub sekelilingnya. Benar-benar cantik, meja bundar yang dilapisi kain berwarna putih dan kursi hitam di tata rapi. Terdapat lampu hias tergantung di langit-langit menambah megah suasana. Beberapa karyawan terlihat masih sibuk merangkai bunga untuk mempercantik ruangan. "Gie?" Suara seseorang mengalihkan atensi Gienka. Ia tersenyum manis saat didapatinya Dina sahabatnya itu menyapa terlebih dahulu. Gienka dan Dina sudah kenal sejak masa SMA, awalnya hanya teman sekelas. Tapi keduanya mendadak akrab saat diterima di Universitas dan berada di kelompok ospek yang sama. Hari demi hari yang mereka lewati bersama, membuat keduanya secara tak sadar saling memahami dan menjadi sahabat. Gienka bersyukur telah mengenal Dina, meskipun dia cerewet dan suka mengatur tapi kalo nggak ada Dina, Gienka nggak mungkin berada di titik seperti ini. Gadis itu
Jaydan dekat dengan Netta belum lama, baru empat bulanan. Keduanya pernah terlibat jadwal terbang yang sama beberapa kali, tapi nggak membuat mereka bisa dekat begitu saja seperti sekarang. Waktu itu, Jaydan penasaran kenapa setiap kali bekerja dengan Netta, dia melihat gadis itu berbeda dengan pramugari yang dikenalnya. Maksud Jaydan yang berbeda dari Netta adalah dia pendiam, tidak mudah bergaul, berinteraksi dengan seprofesinya saja jarang. Sehingga setelah putus dengan Nabila, Jaydan mencoba mendekati Netta tapi gadis itu menolak dengan alasan yang cukup membuat Jaydan terkejut. Jaydan masih ingat, saat keduanya keluar makan malam bersama, ketika berada di Balikpapan. Netta tanpa ditanya sudah berbicara mengapa dia menolak Jaydan, dan tanpa sungkan sepanjang malam itu Netta bercerita kehidupannya pada Jaydan. Padahal keduanya belum terlalu dekat, sehingga nggak seharusnya Netta bisa semudah itu bisa percaya pada Jaydan. Malam itu Jaydan tahu, apa yang dialami Netta sehingga memb
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen