Gerald menyuap sendok terakhir sup ayamnya dengan perlahan, lalu meletakkan sendok ke dalam mangkuk dengan bunyi lembut. “Hmm,” gumamnya puas, “kamu tahu tidak, masakan ini jauh lebih enak daripada makanan restoran mana pun.”Elena, yang sejak tadi duduk di seberang meja sambil menatapnya, tersenyum kecil. “Itu karena kamu kelaparan. Semua hal terasa lebih enak kalau kamu belum makan seharian.”Gerald tertawa pelan, suaranya rendah dan hangat. “Mungkin. Tapi aku juga tahu kenapa rasanya bisa seenak ini.”Elena mengangkat alis, pura-pura tidak peduli. “Oh ya? Kenapa?”Gerald menatapnya lekat-lekat, lalu menjawab dengan nada lembut namun penuh makna, “Karena dimasak oleh orang yang aku cintai.”Elena spontan memutar bola matanya, tapi tak bisa menyembunyikan senyum yang muncul di sudut bibirnya. “Kamu benar-benar tidak bisa melewatkan kesempatan untuk terdengar manis, ya?”“Bukan terdengar,” balas Gerald ringan, “aku memang manis.” Ia berdiri perlahan, melangkah ke arah Elena yang masi
Last Updated : 2025-10-15 Read more