Tentu saja Amel langsung setuju, dan berjanji akan menyimpan semuanya rapat-rapat.Begitu pesan diterima, Amel langsung bersorak dan segera memberi kabar gembira kepada rekan-rekannya. Semua orang begitu senang mendengarnya, terutama Editor Sania dan Bos Aditya.“Yang penting kita nggak kehilangan momen emas ini,” komentar Bos Aditya.“Emily memang luar biasa. Sudah keluar dari kantor pun, masih mau bantu kita,” puji Samuel, disambut anggukan setuju dari editor Sania dan beberapa staf lainnya.Namun diantara mereka, Meli terlihat suram sendiri. Dia sangat kesal.Dalam hati, Meli mencaci Emily.Sudah keluar, masih saja berpengaruh! Kenapa bukan aku saja yang diberi kesempatan jadi reporter utama? Apa karena dia dulu pernah berhasil mewawancarai Presdir Lewis? Aku juga ingin, kan!Sementara itu, Kelvin adalah orang yang paling bahagia di antara mereka.Setidaknya dia bisa melihat Emily lagi. Itu sudah cukup membuatnya lega.Tapi kenapa Emily masih mau membantu mereka? Apa dia masih puny
Last Updated : 2025-07-05 Read more