Sudah siang hari, tapi Jenna masih belum beranjak dari ruang tamu. Sesekali dia melihat ke arah pintu yang sengaja dibuka, lalu kembali melihat layar ponselnya yang sepi. Tidak ada tanda-tanda Kala mengirimkan pesan. Tidak juga ada tanda-tanda pria itu datang.Dulu, meskipun Jenna sudah terang-terangan menunjukkan ketidaksukaannya terhadap Kala, pria itu tetap bandel mengiriminya pesan dan itu sangat mengganggunya. Jadi, dia mengarsipkan chat Kala agar bisa hidup dengan tenang.Tunggu, arsip?"Ya Tuhan! Bego banget aku," gumamnya.Dia buru-buru menekan simbol arsip dan memindahkan chat Kala ke luar. Ada ribuan pesan yang menumpuk, membuat matanya membelalak."Gila, banyak banget?" Kalau saja dia sedang berada di rumah Kala, maka dia tidak perlu repot-repot untuk menunggu pria itu. Buat apa? Tapi, dia tiba-tiba saja terbangun di rumah orangtuanya setelah diantarkan pulang oleh Om Ethan. Kenapa Kala tidak mencarinya? Atau paling tidak, menelponnya atau mengiriminya pesan. Tidak biasan
Terakhir Diperbarui : 2025-06-12 Baca selengkapnya