Flashback OnMasa lalu tidak pernah benar-benar mati. Ia hanya tidur sejenak, menunggu waktu yang tepat untuk menggugat.Dulu, sebelum nama Raydan mengisi halaman-halaman hidup Nara, ada Alvino. Bukan pria kaya, bukan pula pengusaha, tapi pemimpi yang membuat Nara merasa cukup—cukup dicintai, cukup dimengerti, cukup menjadi dirinya sendiri.Mereka bertemu saat kuliah. Alvino adalah asisten dosen yang suka datang terlambat dan sering lupa membawa spidol, tapi selalu punya cara membuat ruang kelas tertawa. Nara jatuh padanya bukan karena pesonanya, tapi karena cara ia memandang dunia—seperti semuanya bisa diperbaiki, asal berani mencoba.Tahun keempat hubungan mereka, Alvino melamar Nara. Di sebuah taman kota, di bawah lampu redup, dengan cincin perak sederhana.“Aku nggak bisa janji akan kasih dunia, Na,” katanya malam itu, “tapi aku janji nggak akan biarkan kamu hadapi dunia sendirian.”Nara menangis saat itu. Bukan karena terharu, tapi karena takut. Ia tahu cinta saja tak akan cukup.
Terakhir Diperbarui : 2025-05-28 Baca selengkapnya