"Mas yakin?” Bagas menatap Nilna lekat, dituntunnya sang istri duduk di kursi ruang makan. Kebetulan, Bu Hana, asisten rumah tangga sedang cuti. Jadi, Nilna yang mengambil alih tugas di dapur.“Tentu,” jawab Bagas yakin. Ia menyambar menu makanan yang sudah matang di dapur, untuk diletakkan di meja makan.Gemericik hujan masih tersisa malam lalu, cuaca pagi ini pun masih mendung. Sehingga wangi tanah yang basah menyeruak. Beradu pelan dengan obrolan hangat mereka.Nilna menegakkan posisi duduk. “Tapi, aku kan belum pernah ke kantor, Mas. Nanti kalau aku malu-maluin, gimana?” timpalnya khawatir. Ia membantu meletakkan peralatan makan ke meja, lalu mulai mengisinya dengan beberapa centong nasi.“Sudah, cukup,” sela Bagas di tengah aktivitas Nilna. “Mas cukup dua centong saja,” lanjutnya memberi arahan.Nilna berhenti sejenak. “Kenapa?” Tangannya mengguyur dua piring nasi dengan kuah sayur terong bergiliran.“Mas sudah agak gemukan, nih,” keluh Bagas nyengir. “Khawatirnya kalau tambah t
Last Updated : 2025-06-22 Read more