Secara tidak langsung, Marco memberitahuku bahwa Nyonya Emilia bukanlah seorang bangsawan. Lantas... "Demi menjadikan Emilia istri, ayahku menghalalkan segala cara," kata Marco, yang kini memandangiku. Aku mengalungkan kedua lenganku pada leher Marco. Aku meminta Marco melupakan semua yang ia pikirkan sekarang. Aku menggodanya, tubuhku menari-nari di atas pangkuannya. Benar saja, Marco yang memiliki napsu setinggi langit, langsung menerkamku, seperti binatang buas yang memangsa mangsanya. Melihatku yang terdiam, Marco mengusap keningku yang berkeringat. "Apa yang kamu pikirkan, Wanitaku?" lirih Marco, mendekatkan bibirnya pada bibirku. Ciuman Marco terasa memabukkan. Aku tidak bisa berbohong, aku menyukai sensasi ini. Mungkin aku ketagihan. Aku akui, Marco pandai dalam memuaskan aku di atas ranjang. Dia... Pria sejati. "Gisela, kamu sangat indah. Jauh lebih indah, ketimbang keindahan itu sendiri," bisik Marco, memelukku erat. Aku terlena, tak hanya oleh sentuhan Marco yang
Last Updated : 2025-05-24 Read more