Raka menarik tangannya, cepat dan kaku, seolah barusan menyentuh bara. Wajahnya menegang, napasnya tercekat setengah, dan sekelebat perih yang tak terlihat menancap di udara di antara mereka.Sunyi menjerat ruangan, sunyi yang bukan sekadar diam, melainkan senyap yang menghantam telinga, seperti gelegar yang tak berbunyi.Lalu suara Senja pecah, meluncur begitu tajam hingga membuat Bara refleks menoleh.“Katanya kau pernah menangani kasus penyakit yang rumit! Kalau begini caramu bekerja, sepertinya gelar itu hasil beli!” Suaranya melengking, penuh getar kemarahan yang menolak dibendung.Kirana, yang sedang membungkuk di sisi ranjang, menegakkan tubuhnya. Punggungnya lurus, sekeras bilah baja, meski wajahnya tetap menoleh ke depan, enggan memberikan reaksi pada tudingan itu. Bara, di sisi lain, mengatupkan rahangnya.Matanya menyipit, menahan sesuatu yang ingin meledak, tapi lidahnya seolah terikat.Senja tidak berhenti. Ia melangkah setengah maju, berdiri di samping ranjang ayahnya den
Terakhir Diperbarui : 2025-06-08 Baca selengkapnya