Pagi itu, suasana rumah keluarga Pratama terasa lebih sibuk dari biasanya. Anita, yang sedari pagi sudah menyiapkan perlengkapan kontrol, tak henti-hentinya mengingatkan Eliza agar tidak lupa ini dan itu.“Eliz, jaketnya jangan lupa. Cuaca lagi nggak bisa diprediksi,” ujar Anita sambil mencangklong tasnya di pundak.Eliza mengangguk. “Iya, Ma. Tenang aja, ini udah siap kok.” Wajahnya terlihat lebih cerah dari hari-hari sebelumnya. Ada harapan yang tumbuh di matanya.Perjalanan ke klinik berjalan lancar. Di ruang konsultasi, Dokter Rayhan menyambut hangat Eliza dan Anita, lalu memeriksa Eliza dengan teliti seperti biasa. Ia tersenyum saat melihat hasil USG.“Janinnya berkembang sangat baik,” kata Dokter Rayhan sambil memperlihatkan layar. “Dan kabar baiknya, Eliza, kamu sudah boleh mulai berjalan pelan-pelan. Tapi tetap hindari aktivitas yang membuat kamu terlalu capek.”Mata Eliza membulat, tak percaya.“Saya udah boleh jalan lagi?” tanyanya pelan, suara tercekat oleh haru.Dokter men
Terakhir Diperbarui : 2025-06-23 Baca selengkapnya