Rapat pagi itu dingin.Adrian berdiri di depan, mempresentasikan Proyek Transisi Energi dengan presisi. Slide demi slide meluncur lancar—grafik tren, tabel estimasi, timeline integrasi. Setiap angka tepat, setiap strategi terukur. Tapi atmosfer ruang rapat... aneh. Kaku.Julian duduk tenang di sudut meja, bersilang tangan, senyum tipis tak pernah lepas dari bibirnya. Senyum yang bukan apresiasi, tapi evaluasi—seolah menimbang, bukan mendengar. Ia mencatat cepat di tablet, lalu mengangkat tangan sebelum Adrian menyelesaikan penjelasan."Maaf, Adrian. Estimasi biaya ini—saya baru dapat data terbaru dari tim procurement. Belum masuk sistem. Harusnya ada revisi nilai di sini."Beberapa kepala menoleh. Sekretaris eksekutif menahan napas.Seketika, layar utama berubah. Tanpa aba-aba, Julian telah menyambungkan perangkatnya. File baru muncul—versi anggaran yang... Adrian bahkan belum tahu keberadaannya.Adrian menoleh, pandangan tajam menusuk. "Kenapa aku tidak dapat laporan itu?"Julian te
Huling Na-update : 2025-07-15 Magbasa pa