Tak lama kemudian, Lukas memelukku dari belakang, napasnya hangat terasa di leherku. Aku pun secara naluriah membalikkan tangan, merangkul lehernya, tapi segera kusadari betapa tidak pantasnya itu, lalu langsung melepaskan pelukan.Memanfaatkan kesempatan itu, Lukas dengan cepat membalikku, setengah tubuhnya menunggangiku."Lukas, aku ini ibu asuhmu, bagaimana kamu bisa melakukan hal seperti ini padaku…"Lukas menekan tubuhku dengan kuat, "Kamu kan pembantu di rumahku, bukankah tugasmu melayaniku...? Kak Cindy, sebenarnya aku sudah suka padamu sejak lama..."Kata-kata Lukas membuatku sedikit bingung, tapi aku tahu ini mungkin hanya kebohongan yang biasa diucapkan pria saat nafsu menguasai pikiran mereka...Tubuh tinggi besar Lukas menindihku, membuatku tak bisa bergerak sama sekali.Film di televisi masih terus berjalan, saat adegan puncak, suara tak senonoh itu nyaris menggema di seluruh ruang tamu.Tubuhku bahkan tanpa sadar mulai merespons.Kepala Lukas mendekat, meraba dan mengecup
Baca selengkapnya