Sepanjang perjalanan pulang, Bang Yitno hanya terdiam. Aku menjadi takut mengajaknya berbicara. Mungkin ia begitu sakit hati dengan ucapan kakak-kakak ku.Tiba-tiba Bang Yitno menepikan motor di sebuah restoran besar." Mau ngapain bang ?"" Makan lah dik. Habis emosi ternyata menguras tenaga. Abang lapar,"" Abang nggak malu ?"" Kenapa malu dik ? Kita disini beli kok. Nggak ngutang,"Aku mau menjawab menjadi takut menyinggung nya. Disini restoran terkenal. Banyak para elit mampir disini. Terlihat dari kendaraan yang terpakir rapi berjejer-jejer.Bang Yitno memilih menu dengan harga - harga termahal." Aku suka di restoran ini dik. Menunya memang mahal. Tapi sesuai dengan kualitas rasanya,"Aku diam saja Aku sudah tau karena restoran ini terkenal seantero kota." Bang, abang kok beri ayah hadiah segitu banyaknya ?,"" Dik, selama kita mampu, abang merasa tidak apa-apa. Rezeki yang kita peroleh tak lepas dari do'a orang tua juga. Siapa tau dengan do'a orang tua rezeki kita bertambah l
Last Updated : 2025-05-19 Read more