"Gimana kalau aku berhasil menangkapnya?""Kalau berhasil, musang obat itu jadi milikmu. Aku nggak akan berebut.""Kamu yang bilang sendiri."Ewan mengeluarkan dua butir permen susu dari ransel Samudra, mengupas bungkusnya, lalu mengulurkannya sambil menggoda musang obat itu."Kekanak-kanakan!" Nazar mendengus dingin.Tak disangka, begitu ucapannya selesai, musang obat itu tiba-tiba melesat dan muncul di hadapan Ewan.Musang obat berhenti pada jarak sekitar satu meter dari Ewan. Sepasang mata kecilnya yang penuh kewaspadaan, bergantian menatap Ewan dan permen susu di tangannya."Ayo, kemari makan permen," kata Ewan sambil tersenyum. "Tenang saja, aku nggak akan menyakitimu."Perlahan-lahan, musang obat itu melangkah mendekati Ewan.Tak lama kemudian, dia sudah berada tepat di depan Ewan, menjatuhkan setengah batang ganoderma yang tadi digenggamnya, lalu menggigit permen susu itu dan memakannya dengan lahap.Setelah habis, dia menjilat lidah kecilnya yang merah muda, lalu menatap Ewan d
Baca selengkapnya