Ewan juga merasa penasaran. Kira-kira apa hadiah pertemuan yang diberikan Tarsa kepadanya?Walaupun belum membuka kotaknya, dia tahu bahwa isinya pasti luar biasa. Bagaimanapun juga, dengan identitas setinggi Tarsa, mustahil memberikan sesuatu yang murahan.Ewan membungkuk, bersiap mengambil kotak kayu itu, tetapi ekspresinya tiba-tiba berubah aneh."Bocah, kenapa buang-buang waktu? Cepat ambil!" Nazar mendesak dengan tidak sabar."Dasar orang tua, kamu buru-buru sekali, ya sudah kamu ambil sendiri!" kata Ewan, lalu mundur dua langkah.Nazar maju, memegang kotak kayu itu dengan kedua tangan, ingin mengangkatnya keluar. Namun, pada detik berikutnya, ekspresinya langsung berubah."Kenapa lama sekali? Cepat keluarin dong!" Ewan tertawa di sampingnya."Hmph! Jangan kira aku nggak bisa angkat!" Nazar mengerahkan tenaga, tetapi kotak itu sama sekali tidak bergerak."Arrghh!" Nazar berteriak sambil mengerahkan seluruh kekuatannya. Wajahnya memerah, urat di dahinya menonjol, tetapi kotak itu t
Read more