Sialan!Ekspresi Ewan langsung tampak marah besar."Kenapa?" tanya Millie."Ada teman yang butuh bantuanku mendesak, dia sekarang sudah di depan rumahmu," kata Ewan."Apa?" Millie merasa terkejut dan sedikit panik. "Teman seperti apa? Laki-laki atau perempuan?""Laki-laki."Millie baru bisa bernapas lega. "Masalahnya mendesak?""Iya," jawab Ewan. Dia tahu, kalau bukan benar-benar penting, Dewa Perang tidak akan menelponnya, dan Tandi tidak mungkin menunggunya di depan rumah."Kalau begitu, cepatlah pergi urus," kata Millie.Ewan sedikit kesal. Kalau bukan karena Dewa Perang dan Tandi, malam ini pasti dia sudah bisa menaklukkan Millie. Sungguh menyebalkan. Ingin menikmati momen tapi malah terputus, rasanya gantung sekali.Namun, sekarang dia tidak punya waktu untuk menunda. Dengan sifat Tandi yang keras, kalau Ewan tidak segera keluar, bisa-bisa pintu rumah akan didobraknya.Ewan dan Millie buru-buru berpakaian, lalu membuka pintu. Benar saja, Tandi berdiri di depan rumah dengan seragam
Magbasa pa