"Ini adalah perbekalan yang sudah Nenek siapkan untuk mu." kata Nenek Jiang melanjutkan. "Baik Nenek, terimakasih, aku akan pergi sekarang, jaga diri kalian baik-baik, jangan sampai ada yang mati sebelum aku kembali." Kata Tian Fan sambil berlari menjauh dan memasang senyum jahil. "Bocah sialan, kembali kesini. Aku akan menghajar mu. Beraninya kamu mengutuk kami." Teriak Nenek Yu kesal. Lalu keempat dari mereka tertawa bersama. "Aku sudah tau hari ini akan tiba, tapi aku tidak menyangka rasanya akan seberat ini. Bocah itu benar-benar telah mengobati kesepian kita dan berhasil memenuhi mimpi kita berempat untuk memiliki anak." Kata Kakek Shu, sambil memasang wajah tersenyum. "Kakak Pertama benar, entah kenapa aku selalu merasa bocah itu bukan bocah biasa, ia seperti mewarisi keberuntungan langit. bahkan, jika kita mau jujur, kemampuannya saat ini mungkin lebih hebat, dari dua kali lipat kemampuan kita berempat." Tambah Nenek Yu, sambil mengusap air mata di wajah tuanya. "
Last Updated : 2025-05-21 Read more