“Kay? Ayo, ngapain bengong di situ?” seru Fina menoleh, menatapku heran ketika kakkiku tak beranjak dari dalam lift.Aku buru-buru menganggukkan kepalaku, lalu melirik sekilas ke arah Rayhan sebelum melangkah cepat sambil menundukkan kepala, menyembunyikan rona merah yang semakin terlihat.Langkah kakiku terayun dengan sedikit cepat menuju ke ruangan, di satu sisi karena ingin cepat menghindari tatapan Rayhan, di sisi lain aku tak ingin mendapat komentar lebih dari Mbak Rika. Baru saja aku mendudukkan badnaku di kursi kerja, Fina sudah mencolek lenganku pelan. “Kay,” panggilnya pelan.Aku melirik malas ke arahnya, seraya menyimpan totebagku. “Apaan lagi sih, Fin? Kalo mau godain gue lagi, mending stop deh, gue udah—”“Bukan,” potongnya dengan cepat. Suaranya terdengar sedikit beda, membuatku sontak menoleh ke arahnya. “Gue mau nanya serius,” lanjutnya mnatapku dalam.Aku mengerutkan keningku, bingung. “Nanya apa?”Fina menoleh ke kanan dan kiri, seolah memastikan tak ada orang lain y
Last Updated : 2025-09-12 Read more