Air shower jatuh deras, menciptakan irama berisik di antara ketegangan yang semakin memuncak. Tubuh Khairen dan Sunrise sudah basah kuyup, pakaian melekat erat di kulit, menambah sensasi yang semakin sulit ditahan. Aroma afrodisiak samar masih menggantung di udara, menyusup ke setiap pori tubuh mereka.Khairen berusaha keras menahan diri. Rahangnya mengeras. Ia menutup matanya sejenak, meredam desakan naluriah yang terus menghantamnya.Namun, pertahanan Khairen hampir runtuh ketika Sunrise menarik kerah bajunya. Tangannya menyelinap ke rambut basah Khairen, mencengkeramnya kuat, lalu menarik wajah pria itu mendekat.Nafas mereka menyatu. Bibir mereka hanya sejengkal, nyaris bersentuhan. Mata biru Sunrise basah, mengiba, seperti menyampaikan permohonan yang tak mampu diucap.“Khairen... kumohon... tolong aku... apapun...” bisiknya, nyaris menangis, tapi dengan nada menggoda yang tak disengaja.Tubuh Sunrise bergetar hebat, kulitnya memerah. Gairahnya mencapai puncak tak tertahankan. Ba
Huling Na-update : 2025-07-13 Magbasa pa