Bintang turun kembali setelah urusannya di kamar selesai. Udara rumah masih berat oleh pertengkaran yang belum reda. Begitu kakinya menapaki lantai bawah, ia mendengar suara-suara keras dari ruang tengah, tak jauh dari tangga.Di sana, Tyo masih berdiri tegang, tubuh condong ke depan seakan siap menyerang lawan bicara. Wajahnya merah, matanya tajam menatap dua sosok yang tak kalah keras: ayah dan ibu mereka. Billy dan Metha berdiri saling berdekatan, wajahnya menampakkan amarah bercampur kecewa yang menekan ruang di sekeliling.“Berhentilah, Aksa!” suara ayah mereka, Billy, terdengar keras. “Sampai kapan kamu mau keras kepala hanya demi wanita itu?!”“Dia bukan wanita itu!” Tyo membalas, suaranya pecah menahan emosi. “Dia istriku! Jadi tentu saja dia penting untukku!”Metha mendengus kasar, wajahnya menegang. “Istrimu? Hanya di kertas, Aksa. Faktanya, dia sudah pergi dari rumah ini, bukan? Dan Mama pikir dia cukup tahu diri akhirnya memilih menjauh tanpa harus kita berkata apa-apa. Ka
Last Updated : 2025-08-22 Read more