"Dokter! Cepat! Tolong istri saya!" teriak Reyvan begitu memasuki ruang UGD. Suaranya menggelegar, membuat para perawat langsung bergerak."Letakkan pasien di brankar, silahkan Anda mundur, karena kami akan memeriksanya."Reyvan menggeram, matanya tajam campuran emosi dan cemas. "Kalau terjadi sesuatu pada istriku, kalian semua tidak akan aku lepaskan?" "Pak, demi kelancaran penanganan, mohon tunggu di luar dulu." Salah satu perawat bicara hati-hati.Reyvan menatap tajam. "Tidak! Aku tidak akan keluar. Aku tidak akan meninggalkan istriku satu detik pun! Dan aku akan mengawasi kalian!""Pak, jika Anda tetap di sini, akan menghambat kami. Mohon kerja samanya. Biarkan kami melakukan yang terbaik."Mata Reyvan merah menahan cemas. Rahangnya mengeras. Dengan berat hati, dia akhirnya melangkah mundur. "Kalau sampai ada apa-apa … aku tidak akan mengampuni kalian!"Pintu menutup. Reyvan berdiri di luar, tangannya mengepal. Lalu dia mulai mondar-mandir seperti singa menunggu pasangan. Nafasny
Last Updated : 2025-10-03 Read more