Sialnya keadaannya sedang tidak baik-baik saja. Pikirannya masih kacau, matanya pun masih sembab. "Mau ke mana?" tanya Derren yang tiba-tiba masuk ke kamar Tisya. "Mau menyiapkan makan malam untuk Anda, Tuan," jawab Tisya sambil menunduk. Derren menatap Tisya, tepatnya dia mengamati wajah perempuan di hadapannya ini. Tisya mengangkat kepalanya saat tubuh Derren menghadang. "Masuk lagi!" perintah Derren. "Aku udah makan buburnya, terus udah minum obat pusing juga. Aku udah baik-baik saja, Tuan tidak harus khawatir," ungkap Tisya yang secara tiba-tiba membuat Derren menyipitkan matanya. Derren berdeham, dia malah memalingkan wajahnya seolah tak ingin terlihat gugup. "Saya tidak khawatir, saya hanya tidak ingin kamu bekerja setengah hati. Jadi lebih baik kembali ke kamar saja!" ujar Derren. Derren berbalik, dia pergi meninggalkan Tisya yang masih berdiri dengan perasaan bingung. Walaupun Derren mengatakan tidak peduli, tidak khawatir, atau sejenisnya, tetap saja Tisya merasa senang k
Huling Na-update : 2025-08-17 Magbasa pa