Punggung Lyra terbanting ke peti mati, ujung-ujung tulang belakangnya yang tajam bergesekan, menyebabkan tulang belakangnya terasa sakit, seolah-olah akan patah.Namun, rasa sakit itu jauh lebih ringan daripada rasa takut dan malu yang dirasakannya. Dia meronta mati-matian, tangisan serak keluar dari tenggorokannya.Pada saat itu, semua rasa malu, sopan santun, dan reputasinya sudah terlupakan. Pikirannya dipenuhi dengan satu pikiran, bahwa dia tidak bisa membiarkan iblis ini mempermalukannya di depan jenazah ibunya. Dia tidak bisa membiarkan ibunya menyaksikan pemandangan yang begitu menyakitkan.Jika Kaisar benar-benar memaksakan diri di depan ibunya, dia lebih baik membenturkan kepalanya ke peti mati dan mati bersama ibunya.Sekuat apa pun dia, betapa pun dia merindukan Mario, dia tidak akan sanggup menanggung situasi yang memalukan seperti itu.Jika Mario tahu, betapa hancur hatinya nanti?Dalam keputusasaan dan rasa malu yang mendalam, dia menendang dan memukul Kaisar seperti oran
Read more