Malam Terakhir di Singgasana

Malam Terakhir di Singgasana

Oleh:  VionaBaru saja diperbarui
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Belum ada penilaian
10Bab
0Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Lyra Serena menebus kesalahan keluarganya dengan memasuki istana untuk menjadi dayang Kaisar. Kaisar menyaksikan perjuangannya untuk bertahan hidup di istana yang kejam, tidak pernah sedikit pun merasa kasihan padanya, bahkan membiarkan selirnya yang cemburuan meracuni gadis itu hingga bisu. Lyra bertahan dalam diam, perlahan-lahan dirinya mulai mati rasa dan keras hati menerima semua pelecehan dan penghinaan yang harus dialaminya setiap hari. Dia hanya berharap dapat meninggalkan istana dan terbang jauh ketika dia sudah cukup dewasa nanti, dan tidak pernah bertemu dengan sang Kaisar lagi dalam kehidupan ini. Namun, hanya tiga hari sebelum Lyra meninggalkan istana, Kaisar angkuh dan kejam itu tiba-tiba berubah, memaksanya dengan segala cara dan menolak untuk melepaskannya. "Kau milikku. Dunia ini juga milikku. Ke mana pun kau pergi, kau tak akan pernah bisa lepas dari genggamanku." *** Kaisar tidak punya hati. Dia bahkan membunuh ayah dan saudaranya, sikapnya angkuh dan kejam, dia tidak pernah menunjukkan kasih sayang pada selir mana pun di istana. Apalagi pada seorang dayang bisu yang hina. Selama lima tahun terakhir, dia tidak pernah menatap mata Lyra secara langsung, tetapi dia sudah terbiasa dengan keberadaannya yang sunyi dan tidak pernah membayangkan suatu hari Lyra akan meninggalkannya. Saat Lyra akan meninggalkan istana, dia baru menyadari hati wanita itu sudah jadi milik orang lain. Saat itu, dia merasa cemburu setengah mati, dan ingin mempertahankannya di istana dengan cara apa pun. Namun pada akhirnya, Kaisar menyadari meskipun dia mampu menguasai dunia di genggamannya, dia tidak akan bisa menggenggam hati wanita itu.

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab 1

Pada musim dingin ke-5 Era Harmoni Agung di bawah Dinasti Daya Raya.

Saat malam tiba, Istana Langit Emas tampak terang benderang dan dipenuhi dengan aroma wewangian.

Lyra Serena berdiri di depan tempat tidur Kaisar sedang mengajari para dayang istana yang baru mengenai cara merapikan ranjang untuk Kaisar.

Dia telah melakukan pekerjaan ini sebagai dayang istana selama lima tahun, setiap gerakan yang dia lakukan terlihat terampil dan anggun, mengalir seperti air. Sepertinya walaupun dilakukan dengan mata tertutup, dia tetap tidak akan membuat kesalahan.

Namun, dia telah mencapai usia untuk meninggalkan istana dan akan kembali ke keluarganya dalam tiga hari, jadi dia harus mengajari para dayang baru itu sebelum pergi.

Para dayang istana itu terpesona oleh kemampuannya. Salah satu dari mereka sampai berkata dengan kagum, "Padahal Dayang Lyra sangat cantik, kinerjanya juga sangat bagus. Sayang sekali, kamu harus pergi dari sini."

"Jangan asal bicara." Dayang lain buru-buru berkata, "Keluar dari istana adalah hal yang baik. Dunia di luar istana itu sangat luas. Kamu bisa menikah dengan pria impianmu dan menjalani kehidupan yang baik, itu jauh lebih nyaman daripada di istana."

"Iya, benar. Dayang Lyra akhirnya berhasil keluar dari sini. Kita harus beri selamat padanya."

Beberapa dayang lain memberi selamat kepada Lyra dan berkata jika dia akan menikah dengan lelaki impiannya di masa depan, jangan lupa untuk mengirim kabar agar semua orang bisa ikut merasa senang.

Lelaki impian?

Seorang lelaki gagah dengan pakaian berwarna terang menunggang seekor kuda melintas di matanya, dan senyum langka pun muncul di wajahnya yang biasanya tampak dingin.

Namun sebelum senyum itu bisa mengembang, dia melihat sekilas jubah kuning terang dari sudut matanya.

Jantungnya berdebar kencang dan dengan cepat menghilangkan senyum itu. Dia berlutut di depan ranjang.

Beberapa dayang istana sontak merasa ketakutan dan berlutut berjajar di lantai.

"Keluar!"

Kaisar Alvaren Sora berdiri tegak dengan tangan terkait di belakang, dengan mengenakan jubah naga. Aura wibawa Sang Kaisar memenuhi seluruh istana dengan tekanan yang menyesakkan.

Beberapa dayang istana menahan napas dan mundur perlahan dengan tubuh gemetar.

Lyra tetap berlutut tanpa bergerak.

Dia tahu bahwa perintah itu tidak termasuk untuk dirinya.

Karena dia belum dipermalukan oleh Kaisar.

Mempermalukannya setiap malam adalah rutinitas penting bagi Kaisar sebelum tidur.

Hanya ketika dia sudah cukup dipermalukan, Kaisar baru bisa tidur dengan nyenyak.

Dia berlutut di lantai, kepalanya tertunduk, dan diam menunggu.

Kaisar Alvaren melangkah mendekat hingga berdiri tepat di depannya dan menatapnya. Sosoknya yang tinggi menghalangi seluruh cahaya, membentuk bayangan besar yang menyelimuti tubuhnya.

Setelah beberapa saat, dia tiba-tiba membungkuk dan mencengkeram dagunya, memaksanya untuk mendongakkan wajah dan menatapnya.

"Kamu sudah mau keluar istana?"

Lima kata sederhana itu terdengar dingin dan kejam, sedingin hati Kaisar.

Dagu Lyra terasa sakit karena cincin giok yang keras dan dingin di ibu jarinya. Dia lalu berkedip sebagai jawaban.

"Kamu pasti sangat mendambakan hari ini, ‘kan?" Kaisar bertanya lagi.

Lyra menatap ke arahnya, tanpa mengeluarkan suara sedikit pun.

Kaisar yang tidak mendapat jawaban pun memperkuat genggamannya.

"Bicara! Apa kamu bisu?"

Setelah bertanya seperti itu, dia mencibir, "Oh iya, aku lupa. Kamu kan memang bisu!"

Bulu mata panjang Lyra bergetar, dan ekspresinya tidak berubah sama sekali seolah-olah dia sudah lama terbiasa dipanggil begitu.

Kaisar membenci penampilannya yang tidak peduli pada hidup dan mati, dan tiba-tiba ingin melakukan sesuatu untuk menghancurkan ketenangannya.

Dia berpikir begitu, dan langsung melakukannya. Dia memeluk pinggangnya dan melemparkannya ke tempat tidur Kaisar.

"Kamu selalu menyiapkan ranjang ini untukku selama lima tahun, tapi aku nggak pernah menyentuhmu. Malam ini aku akan membuat pengecualian dan memberimu hadiah untuk tidur di ranjang ini sekali."

Lyra merasa pusing dan tubuhnya yang kurus tampak sangat menyedihkan terkulai di atas tempat tidur Kaisar yang besar dan mewah itu.

Dia seperti ikan yang sekarat.

Menatap pria yang mendesak ke arahnya, matanya yang sebening air danau akhirnya menunjukkan kepanikan.

Dia tidak dapat berbicara, hanya mengatupkan kedua tangannya dan memohon kepada Kaisar dengan tatapan matanya.

Memohon agar dilepaskan.

Dia telah menebus dosa keluarganya di sini selama lima tahun ini, dan akan meninggalkan istana dalam tiga hari.

Jika dia disukai oleh Kaisar saat ini, Lyra tidak akan bisa pergi lagi.

Wanita yang telah disukai oleh Kaisar harus mati di istana.

Kaisar Alvaren akhirnya melihat pertahanan wanita itu hancur seperti yang diinginkannya. Dengan tangannya yang menahan di sisi tubuh wanita itu, dia menatap matanya dengan pandangan yang mendalam, lalu teringat apa yang dikatakan para dayang ketika dia masuk tadi, serta senyum yang dia lihat di wajah itu untuk pertama kalinya dalam lima tahun.

Dia tersenyum begitu indah.

Dia pasti sudah tidak sabar, bukan?

Tidak sabar ingin meninggalkan istana dan menikah dengan lelaki impiannya?

Huh!

Jari-jarinya yang ramping dan dingin membelai bibir Lyra yang pucat dan menekannya dengan keras lalu berkata, "Sudah lima tahun, dan pertama kalinya kamu memohon padaku adalah untuk meninggalkan istana?"

"Apa kamu begitu ingin pergi?"

"Apa salahku? Kenapa kalian semua ingin meninggalkanku?"

"Jawab aku!"

Kemarahannya tidak mendapat tanggapan. Melihat wanita itu gemetar di bawahnya seperti kelinci, dia tiba-tiba mencium bibirnya dengan brutal.

Ciuman yang sangat agresif itu bercampur dengan aroma alkohol. Tidak heran dia yang biasanya selalu dingin dan acuh tak acuh, tiba-tiba bertindak dengan tidak normal. Ternyata, itu karena dia minum alkohol.

Lyra menangis kesakitan, suara rengekannya terdengar seperti isakan tertahan di tenggorokan.

Tapi rengekan itu gagal membangkitkan rasa kasihan dalam diri Kaisar, tetapi malah membangkitkan sisi buas yang tersembunyi di dalam dirinya selama ini.

Dia memperlakukan bibir mungil merah wanita itu sebagai mangsa, ibarat makanan lezat di mulutnya. Dia menggigit dan mengunyahnya tanpa ampun, hingga terasa darah di mulutnya.

Setelah waktu yang cukup lama, dia berhenti dan menatap bibir gadis itu yang memerah, bengkak, dan berdarah. Seberkas cahaya emosi yang bercampur aduk muncul di tatapan matanya yang dalam seperti jurang.

"Memohonlah padaku, asalkan kau mengatakannya, aku akan membiarkanmu pergi."

Lyra berbaring di ranjang, dadanya naik turun, dan dengan mata berkaca-kaca menatapnya sedih. Tidak ada kebencian di dalamnya, tetapi rasa kasihan.

Apakah wanita itu mengasihaninya?

Mengasihaninya karena menjadi pria yang kesepian?

Hidupnya sendiri seperti itu, lalu apa haknya untuk merasa kasihan padanya?

Wajah Kaisar Alveran berubah muram, seolah-olah dia telah menerima penghinaan besar. Dengan satu gerakan kasar, dia merobek jubah luar wanita itu, memperlihatkan kulitnya yang putih seperti salju dan pakaian dalam merah muda yang disulam gambar bunga persik.

Di balik kain itu, samar tersembunyi bagian tubuhnya yang seperti gunung bergelombang.

Lyra merasakan malu yang belum pernah dia alami sebelumnya, dan tubuhnya yang ramping menggigil tak terkendali di tengah udara dingin.

Kaisar menatap tubuh seputih salju itu, dan sorot matanya menjadi gelap, seperti lautan dalam dengan ombak yang bergolak di malam yang gelap.

"Kabarnya putri ketiga Keluarga Serena memiliki kulit seputih giok dan lebih cantik dari bunga. Aku ternyata sudah menyia-nyiakan hadiah ini selama bertahun-tahun."

Kaisar berbicara dengan nada ringan, dan dengan jari-jemarinya yang putih ramping, dia menarik pakaian dalam merah muda itu. Hanya dengan sedikit tenaga saja, dia dapat melepaskan kain terakhir yang menutupi tubuh wanita itu.
Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
10 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status