“Mahendra … pria itu terlalu jenius untuk dibunuh. Tapi kalau dia kehilangan Fadia, dia akan butuh pegangan baru. Dan di situlah Angel masuk. Buat dia lapar akan kuasa. Biar dia terikat sama kita.”Anya menatap Rocky dengan hormat. “Jadi kita punya Fadia di satu tangan, Mahendra di tangan satunya?” Rocky tersenyum tipis, menepuk bahu Anya. “Begitu caranya, Anya. Kalau mau menguasai kota ini, kita harus menguasai otak dan hati orang-orang yang terkuat.” --- Sementara itu, Sifa berjalan keluar bar, menyelinap ke dalam mobilnya. Di kursinya, dia menghela napas berat. Wajahnya mengeras, matanya merah menahan amarah. “Kalau Rocky nggak mau, aku sendiri yang akan cari orang. Fadia harus hancur. Harus!” Di kejauhan, dua pria bertubuh besar mengikuti mobil Sifa dengan motor tanpa plat nomor. Mereka diam, tapi di telinga mereka, suara Anya terdengar di radio kecil. “Ikuti dia. Pastikan dia menyewa kalian. Tapi ingat, kalian tetap berjalan sesuai perintah Rocky, bukan perintah dia!”
Last Updated : 2025-07-23 Read more