"Jadi, rumah ini masih kamu cicil, Zo?" tanya Enzy. Pertanyaan itu menggantung, memenuhi ruangan dengan ketegangan. Mata Enzy memancarkan kemarahan, bukan hanya pada Enzo, tapi juga pada dirinya sendiri."Mas, kamu bohong sama aku, ya?" Pada saat yang sama, Vanya ikut bertanya, suaranya dipenuhi kecemasan. Ia berdiri di belakang Enzy, wajahnya pucat pasi. Pikiran tentang masa depan yang nyaman bersama Enzo seketika hancur, meninggalkan ilusi yang rapuh. "Kenapa kamu nggak jujur, Mas? Selama ini kamu bilang rumah ini sudah lunas, sudah jadi milik kamu seutuhnya. Apa itu semua cuma omong kosong?" Vanya menodong pertanyaan, di otaknya sudah banyak sekali pernyataan Enzo yang dibuat-buat.Enzo panik. Bibirnya bergetar, tak sanggup mengeluarkan kata-kata. Sejak Amora pergi, hidupnya berantakan. Ia tak lagi mampu membayar cicilan rumah, sesuatu yang dulu terasa begitu mudah. Kini, semua tagihan terasa seperti beban berat yang menghimpit, membuatnya sulit bernapas."I-itu..." Suara Enzo ter
Last Updated : 2025-10-18 Read more