Angin malam berembus pelan, membawa aroma tanah basah yang bercampur dengan bau dedaunan kering. Rumah Dinda terlihat tenang dari luar, tapi di dalamnya ketegangan seperti benang yang ditarik kuat—siap putus kapan saja.A berdiri di depan jendela, matanya tajam menatap pekarangan yang gelap. Ia tahu R ada di luar sana, mengawasi. Orang itu tidak akan datang begitu saja tanpa rencana. R adalah seseorang yang hidup dengan pola, dan malam ini, pola itu sedang dimainkannya.“Din,” bisik A, masih menatap ke luar, “kamu ingat nggak, dulu waktu semua ini dimulai, dia selalu kirim sesuatu sebelum muncul?”Dinda mengangguk perlahan, duduk di sofa sambil memeluk lutut. “Selalu ada simbol. Dulu bunga mawar, kadang lilin kecil yang nyala di depan rumah. Semua kayak punya makna…”“Benar,” jawab A. “Dan mawar yang kamu temukan hari ini, berarti dia sudah siap melangkah ke tahap berikut.”Dinda mengerutkan kening. “Tahap berikut?”A berbalik menatapnya, wajahnya penuh kewaspadaan. “Dia akan datang m
Last Updated : 2025-10-10 Read more