Pagi itu seperti pagi-pagi lainnya. Hangat, tenang, dan seolah semua baik-baik saja, kecuali perasaan di dada Averine yang tak mau diam sejak beberapa hari terakhir.Calia duduk di kursi kecilnya, menggenggam sendok dengan cara yang masih belum tepat. Bubur labu yang sudah diberi sedikit madu menempel di pipinya. Di depannya, Eira duduk bersila, menyeka mulut gadis kecil itu dengan tisu basah sambil bersenandung pelan.Eira terlihat segar, meski baru bangun. Rambutnya masih setengah acak, dan hoodie lusuh yang dikenakannya bertuliskan "Not A Morning Person". Ia menguap sesekali, tapi tetap sabar menanggapi rengekan Calia yang menginginkan pisang utuh, bukan potongan.“Kalya mau 'piting utuh!” gumam Calia sambil menunjuk ke meja.“Kalya mau pisang utuh,” koreksi Eira lembut sambil memberinya satu. “Tapi habis itu harus habisin bubur juga, oke?”“Okayyy,” balas Calia, lalu terkekeh kecil, senang karena menang.Averine memperhatikan
Huling Na-update : 2025-08-04 Magbasa pa