Mobil yang mereka tumpangi akhirnya memasuki halaman luas mansion. Begitu gerbang besi terbuka, sopir melajukan kendaraan ke arah paviliun utama. Lampu-lampu taman sudah dinyalakan, membuat suasana mansion lebih temaram.Dari sudut matanya, Esme sempat melirik ke arah garasi, mencari tanda kehadiran mobil sang ibu mertua. Jantungnya berdegup sedikit lebih cepat. Namun, sebelum ketegangan makin merayap, suara Reinan terdengar menenangkan.“Mama belum pulang. Kalau sudah, Paman Kailash pasti memberi tahu kita,” ucap Reinan, seakan membaca isi hati istrinya.Mobil berhenti tepat di depan paviliun. Kailash sudah berdiri menunggu, seraya memberi salam ketika pintu mobil terbuka. Begitu Reinan melangkah keluar, ia segera memberi instruksi.“Paman Kailash, aku ingin mandi di kamar atas dan membaca buku sebentar.”“Baik, Tuan Muda,” jawab Kailash cepat.Reinan lalu menoleh kepada Esme yang masih berdiri di sisi mobil. “Esme, mandilah di kamar dan tunggu aku di meja makan.”Esme hanya mengang
Last Updated : 2025-08-25 Read more