Ketika Nayla kembali ke rumah sakit, Anita menelepon dan berkata, "Nayla, Gavin sudah keterlaluan kali ini! Aku baru saja menelepon dan memarahinya habis-habisan! Kamu jangan memasukkannya ke hati, ya."Nayla tetap tenang dan bahkan bisa menghiburnya, "Nggak apa-apa, Nek. Kita semua tahu dia mencintai Elina."Anita menghela napas. "Dia memang bodoh. Berhubung dia nggak mau dengar nasihatku, kelak dia pasti akan nyesal."Nayla tidak menjawab.Anita bertanya lagi, "Ulang tahunku akan tiba beberapa hari lagi, kamu akan datang, 'kan?"Nayla menjawab, "Tentu saja. Kita sudah sepakat aku akan pergi setelah merayakan ulang tahun Nenek."Anita tak kuasa menahan diri untuk tidak berujar, "Ulang tahun Gavin itu sehari setelah ulang tahunku. Dulu, kamu selalu menemaninya setiap tahun di hari ulang tahunnya ...."Nayla menyahut dengan tenang, "Sekarang, dia lebih menginginkan orang lain menemaninya merayakan ulang tahunnya. Meski aku bersedia, dia juga nggak akan menyambutku. Nenek, aku dan dia su
Baca selengkapnya