Keluar dari taman kanak-kanak, Arga tanpa sadar membuka ruang obrolannya dengan Amanda. Sudah sepuluh tahun mereka saling kenal, tapi isi percakapan mereka tidak banyak. Sebagian besar hanya Amanda yang berbicara, sementara Arga sering kali membalas dengan satu dua kata, itu pun beberapa hari kemudian.Dulu, Arga merasa Amanda menyebalkan. Namun kini, melihat ikon tanda seru merah di layar, dia baru sadar, Amanda tidak akan pernah lagi mengganggunya.Perasaan jengkel yang tak jelas pun kembali menyelimuti dirinya.Tepat saat itu, ponselnya berdering. Suara ibunya, Santi, terdengar dari seberang dengan nada marah, "Cepat pulang ke rumah keluarga!"Arga tidak tahu apa yang terjadi. Namun, begitu tiba di rumah keluarga, yang menyambutnya adalah setumpuk dokumen yang dilempar ke wajahnya."Kamu lihat sendiri, apa semua ini?!"Arga memungut dokumen yang berserakan di lantai, membukanya lembar demi lembar. Semuanya berisi laporan keuangan yang penuh kesalahan. Dia bertanya dengan heran, "Sia
Baca selengkapnya