Adeline tidak salah lihat memang mereka.Dua pria itu berjalan pelan dengan langkah ringan, tak tergesa namun penuh percaya diri. Meski aura mereka berbeda, pesona keduanya sama-sama kuat, tak ada yang kalah satu sama lain.“Pak Ken, rela melepas barang kesayangan, ya?” ucap Leo tanpa basa-basi, langsung membuka pembicaraan.Leo sudah menyelidiki kalung itu, dan pemilik aslinya adalah Ken Oscar.“Kalung biasa yang memang diniatkan untuk dilelang amal. Tak ada istilah disayangi atau tidak. Kalau Leo suka, ambil saja,” jawab Ken dengan sangat tenang.Sudut bibir Leo terangkat membentuk senyum tipis yang penuh arti. “Sayangnya, saya dan Pak Ken belum sampai tahap bisa saling memberi hadiah. Kita pakai saja harga yang saya tawar tadi di lelang. Lagi pula...”Leo berhenti sejenak, lalu melanjutkan, “Ini untuk istri saya. Kalau Pak Ken tak mau terima uangnya, nanti orang bingung, ini hadiah dari saya atau dari Pak Ken?”Kata-kata sederhana, tapi mengandung makna dalam. Ken menatapnya, dan pa
Read more