Nada suara Leo saat bertanya tadi memang lembut, tapi napas hangat yang menyapu kulit Adeline mengandung dominasi yang tak bisa dibantah.Malam ini, pria itu jelas sedang terbakar emosi dan itu bukan semata karena pujian Adeline untuk Stanley, tapi sejak mereka bertemu tadi, Leo sudah seperti tersulut.“Baiklah.” Adeline menjawab tanpa basa-basi.Ia tahu betul cara menghadapi tipe seperti Leo, semakin diabaikan, semakin jadi. Maka daripada terus menghindar, lebih baik menurut arah angin. Menjinakkan singa, bukan memicu amukan.Usai berkata begitu, Adeline mengangkat tangan dan mendorong tubuh Leo menjauh sedikit. Tapi sebelum ia bisa benar-benar menegakkan tubuh, pria itu kembali mendekat dan bersandar di bahunya, dengan hanya dua kata, “Jangan bicara.”Leo memejamkan matanya, membuat Adeline sempat mengira dia hanya ingin diam sesaat. Namun, tak lama kemudian, berat tubuh di bahunya bertambah. Leo... ternyata benar-benar tertidur.Orang ini benar-benar... kenapa setiap tidur harus pak
Read more