Sore itu, halaman rumah ramai oleh suara anak-anak kecil yang berlarian, tertawa, dan sesekali jatuh lalu bangkit lagi. Sekar sedang menyapu teras, matanya sesekali teralih pada keceriaan mereka. Ada rasa hangat, tapi juga perasaan asing yang sulit dijelaskan—campuran rindu, takut, dan harapan.Dari kejauhan, Bu Ratna, tetangga sebelah yang terkenal cerewet tapi ramah, melambai sambil berjalan mendekat.“Sekar…” sapanya dengan senyum lebar. “Wah, rajin sekali sore-sore begini.”Sekar membalas senyum, meski tangannya sedikit berkeringat. “Ah, nggak, Bu. Cuma beresin debu saja.”Bu Ratna menoleh pada anak-anak yang masih riuh bermain di halaman. Matanya kemudian kembali pada Sekar. “Eh, ngomong-ngomong… kalian berdua gi
Last Updated : 2025-08-24 Read more