Menantu On Air : Siaran Rahasia dari rumah mertua

Menantu On Air : Siaran Rahasia dari rumah mertua

last updateTerakhir Diperbarui : 2025-09-13
Oleh:  ArunaLysBaru saja diperbarui
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel12goodnovel
10
1 Peringkat. 1 Ulasan
50Bab
230Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Sekar, seorang menantu muda yang awalnya tertekan tinggal serumah dengan mertuanya. Sekar tidak pernah membayangkan hidup serumah dengan mertua bisa sekompleks ini. Hari-harinya penuh tekanan, komentar sinis, dan batasan yang membuatnya merasa seperti tamu di rumah suaminya sendiri.menemukan pelarian unik di loteng rumah tua itu: sebuah radio tua yang ternyata masih bisa memancarkan siaran. Dengan suara tersembunyi dan identitas anonim, Sekar mulai menyuarakan curahan hatinya lewat siaran rahasia bertajuk "Menantu On Air". Tanpa disangka, siaran tersebut justru menjadi fenomena di kalangan ibu-ibu dan menantu se-Indonesia. Curhatan-curhatan jujur tentang hidup bersama mertua, konflik kecil yang berujung besar, hingga kisah cinta diam-diam dalam keluarga, menjadi cermin bagi banyak pendengar. Namun, sebuah telepon misterius mengungkap bahwa ada rahasia besar yang disembunyikan di balik rumah mertuanya — sesuatu yang mengubah cara Sekar memandang keluarga dan dirinya sendiri. Siaran yang awalnya jadi tempat pelarian, berubah menjadi kunci pengungkapan masa lalu. Apakah Sekar siap menerima kenyataan yang selama ini tersembunyi rapat di balik tembok rumah itu? Sekar berfikir “ada sesuatu yang disembunyikan di rumah itu,” Sekar terjebak dalam dilema antara menjaga keharmonisan keluarga atau mengungkap kebenaran ...

Lihat lebih banyak

Bab 1

Radio Rahasia di Loteng

Sejak hari pertama menetap di rumah mertuanya, Sekar merasa seperti sedang mengikuti ujian yang tak kunjung selesai. Setiap sudut rumah seperti ruang pengamatan diam-diam ada mata yang tak terlihat,ada noda di pojok lantai, lipatan baju tak presisi, atau piring tidak ditata sesuai urutan.

Ibu mertuanya– Bu Sri, adalah sosok yang disiplin luar biasa dalam urusan rumah tangga. Bagi beliau, menyapu bukan sekadar membersihkan debu, tapi ritual menjaga kehormatan rumah. Handuk harus dilipat tiga bagian sama besar, piring wajib dicuci tanpa bunyi, dan aroma dapur harus selalu harum setiap pagi, pertanda rumah ini hidup dan terurus.

Sedikit saja Sekar lengah, teguran halus akan datang lewat sindiran manis, “Dulu Ibu juga belajar dari mertua, meski kadang sakit hati… tapi itu yang bikin ibu kuat.”

Sekar hanya bisa tersenyum, meski dadanya terasa seperti diremas. Belum lagi ayah mertua, Pak Slamet, yang memegang prinsip hidup bak kitab warisan keluarga. Jam makan harus tetap, suara televisi tak boleh lebih dari volume empat, dan anak-anak dilarang bersuara keras saat beliau salat.

Hari-harinya menjadi rangkaian pencarian ritme yang tak kunjung ia temukan. Setiap kali hendak menjadi diri sendiri, Sekar merasa bersalah. Setiap kali ingin beristirahat sebentar, ia khawatir dianggap malas. Rumah ini besar dan nyaman, tapi entah mengapa terasa sempit di dadanya. Sekar bukan tidak mau mencoba memahami, tapi batas kesabarannya sering kali goyah di tengah tuntutan tanpa ruang untuk benar-benar dipahami.

Di malam hari, saat semua tertidur, Sekar hanya bisa menatap langit-langit kamar sambil bergumam, "Apakah semua menantu harus melewati ini? Atau aku saja yang terlalu lemah?".

-

“Cek...cek... satu, dua, tiga… suara masuk?”...

Suara pelan itu terdengar dari balik loteng rumah mertua yang penuh debu. Sekar, menantu satu-satunya dari pasangan Bapak Slamet dan Ibu Sri, sedang duduk sambil memangku sebuah laptop tua dan mikrofon kecil. Matanya berbinar, mulutnya menyunggingkan senyum penuh semangat.

Cek...cek... satu, dua, tiga… suara masuk?”...

Suara pelan itu terdengar dari balik loteng rumah mertua yang penuh debu. Sekar, menantu satu-satunya dari pasangan Bapak Slamet dan Ibu Sri, sedang duduk sambil memangku sebuah laptop tua dan mikrofon kecil. Matanya berbinar, mulutnya menyunggingkan senyum penuh semangat.

Siapa sangka, rumah tua ini menyimpan sebuah “stasiun radio” rahasia yang tak pernah diketahui siapa pun — bahkan oleh Bapak Slamet yang galak dan Ibu Sri yang cerewet. Loteng tua yang menjadi tempat mewujudkan mimpi seorang menantu.

Saat pintu loteng terbuka dengan derit pelan, udara pengap bercampur aroma kayu tua langsung menyambut. Loteng itu terlihat usang dan berdebu, tetapi menyimpan daya pikat tersendiri. Dinding-dindingnya dicat dengan warna estetik kuno — krem pudar bercampur guratan coklat dari usia panjang.

Sebuah kipas angin kecil menempel di dinding, berputar pelan,Ada lampu terang yang memberi cahaya ke setiap sudut loteng, dan tak jauh dari sana, sebuah lampu khusus bertuliskan “ON AIR” siap menyala setiap kali siaran dimulai.

Di tengah ruangan, berdiri sebuah meja dari kayu jati yang tebal dan kokoh, Sebuah tempat duduk dari kayu tua dengan ukiran klasik berdiri di depannya, siap memangku siapa pun yang siap berbicara dari balik mikrofon.

Loteng itu memang tua dan penuh debu, tetapi bagi siapa pun yang memasukinya, aura misterius dan semangat tak pernah padam terasa dari setiap sudut.

“Selamat datang di Menantu ON AIR!”

Suara Sekar terdengar renyah dari loteng kecil itu.

“Tempat para menantu bisa mencurahkan isi hati, dari soal mertua yang cerewet, saudara ipar yang gengges, hingga drama rumah tangga yang bikin pusing tujuh keliling! Stay tuned, karena kali ini kita bahas topik: ‘Saat Menantu Jadi Satpam Rumah Mertua’!”

Saat semua penghuni rumah sudah terlelap, Sekar naik pelan-pelan ke loteng, memulai siaran radio online-nya sendiri. Berbekal pengalaman kerja sebagai penyiar radio kampus, Sekar menjadikan loteng itu sebagai “studio kecil” tempat ia menuangkan unek-unek.

“Halo saya Lina. Saya dari Madura. Saya mau cerita boleh kak?,” kata suara di seberang sana gemetar.

Sekar tak menyangka ada seseorang yang menghubungi ke radio itu.

“Oh! Halo kak! Boleh boleh!,”

Sekar tak menyangka ada seseorang yang menghubungi ke radio itu.

“Oh! Halo kak! Boleh boleh!,”

Lina bercerita panjang lebar soal bagaimana perasaannya yang tak pernah dianggap oleh sang mertua.

Ia hanya mendengarkan, memberi ruang bagi Lina untuk berkata apa saja. Sekar memang percaya, sebelum memberi solusi, manusia perlu diberi kesempatan penuh untuk mengungkapkan isi hatinya. Setelah Lina selesai, Sekar dengan suara tenang berkata,

“Kamu tidak sendiri, Lina. Ada banyak yang pernah berada di posisimu, termasuk saya. Ada kalanya kita perlu memberi sedikit jarak bagi batin sendiri, memberi ruang bagi kesabaran tumbuh, sambil tetap memperjuangkan komunikasi yang jujur dan penuh kasih—

—Jika memang belum siap bicara, tak apa. Beri waktu bagi dirimu sendiri juga. Mertua juga manusia biasa yang membawa luka dan pengalaman panjang dari masanya. Kadang, memahami luka orang lain dapat membuat beban kita sendiri terasa lebih ringan.”

Sejak siaran pertama itu, “Menantu On Air” mulai mendapat tempat di hati para pendengarnya. Sekar menawarkan telinga yang siap mendengar, sebuah tempat bagi siapa pun yang merasa tak pernah didengarkan. Sekar menjadikan radio kecil itu sebagai rumah bagi para menantu dari berbagai usia dan berbagai cerita.

Saat siaran itu mengudara, Sekar melihat lampu kecil “ON AIR” itu menyala lebih terang dari sebelumnya. Ada energi dari balik kata-kata itu yang membuat para pendengarnya merasa tak sendirian. Berita dari mulut ke mulut mulai menyebar. Tak butuh waktu lama hingga saluran radio kecil itu menerima puluhan panggilan dari berbagai daerah. Mereka datang dengan cerita tentang menantu dan mertua.

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
ArunaLys
lanjutkan dong babnya
2025-08-07 21:46:23
0
50 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status