Alicia merasa seluruh tatapan di meja itu menancap ke arahnya. Tangannya yang dingin di bawah meja menggenggam erat tangan River. Lelaki itu, meski jelas tidak nyaman, tetap menatap neneknya dengan sikap sopan.“Nenek,” River berkata pelan tapi tegas, “hal seperti ini sebaiknya menjadi urusan kami berdua. Aku janji akan memberitahumu ketika waktunya tiba.”Monica menatapnya lama, lalu akhirnya menghela napas. “Baiklah. Tapi ingat, River, garis keturunan keluarga ini tidak bisa berhenti di kamu.”Suasana meja makan sedikit mencair ketika pelayan masuk membawa dessert. Namun bagi Alicia, rasa tegang itu masih menempel di kulitnya.Ia merasakan bagaimana Deasy kembali mencuri pandang, kali ini dengan senyum tipis yang sulit diartikan—entah mengejek atau sekadar mengamati.Setelah makan malam selesai, para anggota keluarga sudah duduk di ruangan yang ada di dalam rumah itu, berbincang santai, ada juga yang bermain billiard, catur dan bersenda gurau sambil melepas penat.River berdiri di t
Terakhir Diperbarui : 2025-08-10 Baca selengkapnya