Jack teringat saat pertama kali mereka bertemu.Saat itu, Mia hanyalah seorang asisten kecil. Pakaian sederhana, wajah polos tanpa riasan, tampak bersih dan murni seperti bunga lili.Mia tidak tergila-gila barang mewah dan tidak gila status. Justru karena kesederhanaan dan kemurnian itu, Jack begitu tertarik padanya.Dia pikir, perempuan inilah cinta sejatinya.Namun, Mia malah meludah kesal, “Siapa yang nggak suka uang? Kalau kamu nggak punya uang, kamu pikir aku bakal menggodamu?”“Jangan mimpi! Silakan busuk dan hancur sendirian saja di sini!”Mia merapikan pakaiannya yang berantakan dan bersiap pergi.Luka di tubuhnya bisa jadi alat untuk cari simpati dari Willy. Siapa tahu hubungan mereka masih bisa diperbiaki.Namun, baru melangkah ke pintu, dua polisi sudah menghadangnya.“Selamat siang, berdasarkan pengakuan pelaku kasus penyerangan rumah Keluarga Rosli tanggal 1 maret, kamu teridentifikasi sebagai salah satu tersangka. Mohon untuk ikut kami ke kantor.”Mia langsung panik, “Buk
Magbasa pa