Di kehidupan sebelumnya, kakakku rela mengantar wanita simpanannya keluar kota hanya karena wanita itu bilang ingin melihat hujan meteor. Dia pun membawa seluruh pengawal di rumah dan mengemudi keluar kota demi menciptakan malam hujan meteor untuk wanita itu. Tak disangka, musuh lama yang pernah dihancurkan oleh kakakku malah memanfaatkan kesempatan itu untuk menyelinap ke rumah. Dia berusaha membantai seluruh keluarga sebagai pembalasan dendamnya. Ibu berjuang mati-matian untuk melindungiku. Dia terluka parah dan nyaris kehilangan nyawa. Aku terus-menerus menelepon kakakku, memohon agar dia segera pulang membawa bantuan. Akhirnya, dia pun terpaksa pulang bersama pengawal. Musuhnya berhasil ditangkap, tapi malah datang kabar buruk dari luar kota. Wanita simpanan itu meninggalkan sepucuk surat dan menghilang. Entah hidup atau mati, tak ada yang tahu. Dalam suratnya, dia menuduhku dengan kejam. Katanya aku sengaja memancing kakakku menjauh darinya, hingga dia disiksa oleh musuh dan memilih mengakhiri hidup. Kakakku hanya membakar surat itu tanpa ekspresi dan menyuruhku jangan memikirkannya. Setelah kejadian itu, kakak pun disalahkan. Ayah memutuskan menyerahkan kendali perusahaan padaku. Namun, di malam perayaan syukuran itu, aku dibunuh oleh kakakku di kamar tidurku sendiri. Wajahnya tanpa emosi dan berkata, “Orang sekejam kamu memang pantas mati.” “Yang seharusnya mati itu kamu! Aku yang seharusnya menjadi pewaris keluarga ini!” Aku mati tak tenang, tapi saat membuka mata kembali, suara pintu vila didobrak oleh para musuh pun terdengar dari luar.
view moreJack teringat saat pertama kali mereka bertemu.Saat itu, Mia hanyalah seorang asisten kecil. Pakaian sederhana, wajah polos tanpa riasan, tampak bersih dan murni seperti bunga lili.Mia tidak tergila-gila barang mewah dan tidak gila status. Justru karena kesederhanaan dan kemurnian itu, Jack begitu tertarik padanya.Dia pikir, perempuan inilah cinta sejatinya.Namun, Mia malah meludah kesal, “Siapa yang nggak suka uang? Kalau kamu nggak punya uang, kamu pikir aku bakal menggodamu?”“Jangan mimpi! Silakan busuk dan hancur sendirian saja di sini!”Mia merapikan pakaiannya yang berantakan dan bersiap pergi.Luka di tubuhnya bisa jadi alat untuk cari simpati dari Willy. Siapa tahu hubungan mereka masih bisa diperbiaki.Namun, baru melangkah ke pintu, dua polisi sudah menghadangnya.“Selamat siang, berdasarkan pengakuan pelaku kasus penyerangan rumah Keluarga Rosli tanggal 1 maret, kamu teridentifikasi sebagai salah satu tersangka. Mohon untuk ikut kami ke kantor.”Mia langsung panik, “Buk
Faktanya memang persis seperti yang sudah kuduga. Meskipun perusahaan kecil milik Jack diluncurkan dengan sangat heboh, bahkan menggelar acara pembukaan besar-besaran, nyatanya perusahaan yang mau bekerja sama bisa dihitung dengan jari.Awalnya, memang ada beberapa proyek kecil yang datang menjajaki kerja sama, sekadar karena menghormati latar belakang Keluarga Rosli.Namun Jack sama sekali tak menghargai itu. Dia bahkan sampai merendahkan mereka secara langsung, “Kalian bahkan nggak bisa kasih dana investasi yang layak, masih pantas bicara soal kerja sama di sini?”Kabar itu langsung menyebar dan perusahaan milik Jack langsung sepi peminat.Suasana di kantornya benar-benar terasa dingin seperti es.Awalnya, Mia masih bisa ikut-ikutan pamer karena berada di sisi Jack. Tapi, setelah melihat tak ada pemasukan setiap hari, dia pun mulai panik.“Jack, bagaimana kalau kita ambil proyek kecil dulu? Sekecil apapun itu, yang penting ada pemasukan….”Mia berusaha memilih kata-kata dengan hati-
“Cukup! Jangan memohon mereka lagi! Nggak ada ruginya putus hubungan dengan keluarga seperti mereka! Mia, ayo kita pergi.”Aku memalingkan wajah, merasa muak. Aku benar-benar tak sanggup lagi melihat drama penuh kepalsuan ini.Di kehidupan sebelumnya, saat Jack menyiksaku sampai mati, dia terus berkata, “Surat wasiat Mia sudah jelas-jelas bilang semua ini hanya sandiwaramu untuk menjebakku dan menyakitinya.”“Kekejamanmu yang membuat Mia mati dan membuat ibu sengsara!”Dulu aku pikir dia hanya dibutakan oleh Mia.Namun sekarang aku sadar, dia hanya tak mau mengakui bahwa semua bencana itu berawal dari dirinya sendiri.Dia memang sudah lama ingin membunuhku.Setelah membunuhku, hatinya pun tenang.“Tunggu!”Tiba-tiba ayah berbicara dengan nada dingin, “Kalau memang mau pergi, kamu harus pergi tanpa membawa sepeser pun. Jangan harap satu sen pun dari rumah.”Jack tertegun, sepertinya dia tak menyangka ayah akan sekeras itu.“Ayah….”“Pergi!” bentak ayah, memotong ucapannya dengan penuh
Kakak langsung menunjukku dan mengeluh kesal, “Semua ini ulah Kiana! Dia iri sama Mia, makanya sengaja buat ulah sampai mengarang cerita soal perampok masuk ke rumah!”“Cukup!”Ibu memotong dengan suara dingin, “Ini semua salahmu!”“Demi seorang wanita, kamu sama sekali nggak peduli dengan keselamatan keluarga sendiri. Jack, ibu benar-benar kecewa denganmu!”Setelah terluka, ibu berkali-kali telepon Jack, tapi tak pernah dijawab.Bahkan dalam kondisi setengah sadar, ibu sempat dengan suara Jack di telepon waktu perampok itu menghubunginya. Dengan santai Jack bilang, “Bunuh saja kalau mau, jangan menggangguku nonton hujan meteor dengan Mia. Sialan!”Diperlakukan sekejam itu oleh anaknya sendiri, hati ibu benar-benar sangat hancur.Wajah kakak menegang, tapi dia tetap memasang tampang seolah tak bersalah, sambil bersikeras, “Kok bisa begitu kebetulan? Aku baru saja pergi bersama para pengawal, sudah langsung ada perampok yang masuk ke rumah dan hampir membunuh kalian?”“Bu, jangan sam
Mia langsung bersandar di pelukan kakakku sambil terisak pelan, “Jangan, jangan sampai karena aku kalian berdua malah jadi bertengkar. Aku bakal merasa sangat bersalah….”Kakak langsung menoleh menatapku dengan tatapan marah.Wajahnya penuh dengan kebencian yang tak disembunyikan sedikitpun, “Kenapa sih kamu nggak bisa menerima Mia?”“Dia begitu baik, lemah lembut dan manis! Sebagai adik, seharusnya kamu bersyukur dia sudah menjaga perasaanku!”“Minta maaf sekarang juga ke Mia!”Tanpa banyak bicara, kakak langsung mencengkeram pergelangan tanganku dan menarikku paksa dari ranjang.Rasa sakit dari kaki kiriku yang belum sembuh langsung menyerang hebat. Tulangnya seolah mau patah.Aku tak sempat menahan diri, tubuhku langsung terjatuh berlutut di lantai. Telapak tanganku manahan dinginnya lantai keramik dan suara degungan menyakitkan memenuhi kepalaku.Kakak menatapku dengan wajah muram dan berkata dengan suara dingin, “Berdiri!”“Minta maaf ke Mia!”Aku menoleh dan menatapnya sambil me
Lampu ruang operasi masih menyala, tak terlihat apapun dari balik pintu yang tertutup rapat.Aku mengepalkan tangan erat-erat, berdiri kaku di depan pintu, sekujur tubuh tegang seperti seutas tali yang hampir putus.Dari belakangku terdengar langkah kaki yang pelan, Willy menyusulku.Dia melirik ke arah kakiku yang terluka dan mencoba membujuk pelan, “Kiana, luka kakimu cukup parah. Setidaknya biarkan dokter periksa dulu.”“Kalau butuh ganti perban, aku bisa bantu pantau kondisi ibumu….”“Jangan sok baik!”Aku menatapnya tajam dengan mata memerah, “Justru aku semakin nggak tenang kalau ada dirimu!”Wajahnya tampak pucat dan tak berbicara lagi.Willy berdiri di sampingku dan menelepon kakak, mendesaknya segera pulang.Lorong rumah sakit begitu sunyi, sampai-sampai aku bisa mendengar suara kesal kakak dari balik telepon,“Kamu juga percaya kebohongan Kiana?”“Dia memang suka bohong sejak kecil. Demi memaksaku pulang, dia bahkan mengarang alasan konyol seperti itu.”Willy terdengar cemas
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Mga Comments