Gedung pengadilan dipenuhi bisik-bisik ketika Sofia melangkah masuk bersama Jack. Di dalam ruang sidang, suasana justru lebih mencekam. Hening, tegang, penuh tatapan yang menghakimi.Sofia menundukkan kepala, menahan napas agar tidak tampak bergetar. Tapi begitu ia mendongak sedikit, matanya langsung bertemu dengan Storm.Storm duduk tegak di kursi tergugat, jas abu-abu tua melekat di tubuhnya. Ia menatap nanar Sofia dengan tatapan asing, seakan tak mengenali wanita itu. Apakah itu benar Sofia? Hanya dalam hitungan bulan, penampilannya berubah drastisTapi Storm segera mengendalikan diri, ia tersenyum tipis, namun tajam, seperti pisau yang siap mengiris. Ekspresinya berubah drastis ketika pandangannya bergeser pada pria yang berjalan di samping Sofia.Jack.Darah Storm seakan mendidih. Rahangnya mengeras, tangannya mengepal di atas meja. Tak ada yang menyangka Sofia datang bersama Jack, sepupunya sendiri, sekaligus musuh yang sudah lama ia benci.Dengan suara rendah, nyaris geram, ia
Terakhir Diperbarui : 2025-08-24 Baca selengkapnya