“Kalau dia nggak mau terima kamu, terpaksa aku cari cara lain sampai dia menyesal,” ucap Raka penuh ancaman, tatapannya dingin menusuk. Suzan tersenyum puas mendengar kalimat itu, seolah ancaman Raka adalah musik indah di telinganya. “Pokoknya aku mau jadi yang pertama lagi, Mas,” ucap Suzan dengan nada penuh ambisi. ••• Keesokan paginya, Rain baru saja selesai berolahraga. Sementara itu, Gendis terlihat lesu, namun tetap berusaha menyiapkan sarapan untuk Rain di dapur. “Pagi…” ucap Rain lembut sambil memeluk Gendis dari belakang. “Pagi, Mas. Sarapan dulu, ya. Terus…” ucap Gendis pelan, lalu menatap Rain dengan mata redup. “Kamu istirahat dulu aja. Biar nanti makan siang nggak usah masak, saya pesenin aja buat kamu,” ucap Rain sambil menyibak rambut Gendis dengan penuh sayang. “Terima kasih, Mas,” ucap Gendis lirih, bibirnya bergetar menahan lelah. “Vitamin kamu sudah diminum?” tanya Rain dengan nada cemas. “Baru tadi pas bangun tidur. Mas… Putri mau ke rumah aku,
Last Updated : 2025-08-18 Read more