Kosan Gendis. Pria itu berdiri di luar pintu sambil tersenyum, matanya sempat melirik sekeliling lingkungan kosan. “Mas, ini hapenya... dan saya pinjam chargernya ya,” ucap Gendis pelan, menyerahkan ponsel dengan wajah sedikit canggung. “Boleh kok. Um... jadi Mbak nanti pindah ke kontrakan itu, ya?” tanya pria itu, masih ramah. “Iya, Mas. Di sini cuma numpang dua malam buat tidur, sambil nungguin barang-barang buat di kontrakan,” jawab Gendis, tersenyum tipis sambil menundukkan wajahnya. “Ah... kalau ada perlu, apapun itu, panggil saya aja. Kamar saya di sini, tapi saya pulang biasanya jam tujuh malam baru nyampe rumah,” ucap pria itu tulus, nadanya penuh perhatian. “Terima kasih banyak atas tawarannya, Mas,” balas Gendis lembut, suaranya nyaris bergetar. “Kalau gitu... saya siap-siap kerja dulu. Oh iya, nama saya Angga. Mbak...?” ucapnya sambil tersenyum hangat. “Nama saya... saya Dita,” jawab Gendis, matanya menunduk, sedikit gugup. “Oh, Dita... oke. Saya kerja dulu
Terakhir Diperbarui : 2025-08-23 Baca selengkapnya