Bree belum pernah melihat bayi manapun dalam jarak dekat seperti ini. Melihat makhluk kecil menggeliat, saat Elaine membuka selimut yang menutupi tangannya, membuat Bree merasa hangat sekaligus takjub. Bree menunduk, untuk melihat lebih dekat. Makhluk yang begitu kecil dan cantik. Dia tertidur, dengan tangan memegang pipinya yang tembam. “Siapa namanya?” tanya Bree. “Yanis. Artinya hadiah. Ini hadiah untuk kami,” jawab Elaine, dengan mata berbinar nyata. “Dan dia adalah hadiah yang sangat indah. Selamat, Elaine.” Bree berbisik pelan, tak ingin mengganggu tidurnya, tapi tangannya tetap terulur untuk menyentuh hidung Yanis dengan lembut, tak tahan hanya melihat saja. “Terima kasih, Duchess,” kata Elaine sambil tersenyum. “Dan aku rasa lebih baik kalian masuk, sebelum kedinginan,” kata Bree. “Kami sudah masuk sejak tadi.” Rad menyahut, karena setelah berjabat tangan dengan Brice, dia sudah akan melangkah masuk, tapi batal untuk menunggu Bree yang antusias karena Yanis. Brice ju
Last Updated : 2025-09-25 Read more