Part 7Berlian masih terduduk di samping boks, menatap wajah mungil yang kini mulai terlelap dalam pelukannya setelah kenyang menyusu. Lalu segera meletakkan kembali baby Alif ke dalam boks. Ia sempat menatap wajah mungil itu sekali lagi.Sang pelayan yang sejak tadi mendampingi mendekat perlahan, membawa handuk kecil dan air hangat.“Silakan, Mbak, kalau sudah, mungkin bisa bersihkan diri dulu. Mbak pasti lelah. Kami sudah siapkan kamar untuk beristirahat,” ucapnya lembut, memberi isyarat bahwa waktu menyusui sudah cukup untuk sementara.Berlian menunduk pelan. “Baik, Bu. Terima kasih.”“Saya antar ke kamar, Mbak Berlian, kamarnya ada di sebelah sini, berdampingan langsung dengan kamar bayi, hanya dibatasi pintu geser tapi hanya bisa dibuka dari kamar Mbak. Agar kalau sewaktu-waktu bayi menangis, Mbak bisa langsung datang,” jelas Bik Tarmi dengan nada sopan dan tenang. Kaivan yang berdiri di dekat pintu, mengamati semuanya dengan ekspresi tenang. “Terima kasih, Berlian. Istirahatlah
Terakhir Diperbarui : 2025-08-06 Baca selengkapnya