"Sayang, bangun dulu sebentar. Alvino minum obatnya..." Caesar membangunkan Alvino. Anak itu terbangun dengan wajah mengantuk. Di sampingnya ada Vidia yang duduk mengusap-usap pucuk kepala Alvino dengan perhatian yang dipaksakan. Dengan tenang Alvino meminum obat itu tanpa protes. Anak itu diam menyandarkan tubuhnya pada Caesar yang kini memeluknya. Setelah obat diminum, Alvino diam, tidak berbicara dan hanya mengerjapkan kedua matanya saja. Dalam hitungan menit yang cukup lama, Alvino terdiam dan memegangi dadanya. "Daddy, dada Alvino tiba-tiba sakit dan sesak," lirihnya. "Sakit bagaimana, Sayang?" Caesar kembali menatap putranya. Alvino terbatuk-batuk, anak itu meremas dadanya. "Alvino..." Caesar dan Vidia panik. "Alvino, kenapa, Sayang?" Vidia yang sok polos pun berpura-pura khawatir dan panik. Anak itu tampak sesak, ia memegangi dadanya dan terbatuk-batuk hingga muntah berkali-kali dan kejang. Suhu tubuhnya kembali naik dan Alvino semakin pucat dan lemas. Vidia
ปรับปรุงล่าสุด : 2025-08-23 อ่านเพิ่มเติม